Apa yang Paling Berharga?

Baca: Matius 13:44-52

Yesus kembali memberikan perumpamaan mengenai Kerajaan Surga. Kali ini Kerajaan Surga pertama-tama diumpamakan sebagai harta terpendam di sebuah ladang dan mutiara yang sangat berharga. Keduanya menggambarkan sesuatu yang sangat berharga sehingga yang menemukannya rela menjual segala miliknya demi mendapatkannya. Kedua, Kerajaan Surga diumpamakan pukat yang menjaring berbagai ikan. Ikan yang baik dan buruk dipisahkan. Itulah tindakan malaikat di Kerajaan Sorga, yaitu memisahkan orang baik dan jahat.

Apakah yang paling berharga dalam hidup ini? Apakah harta, status sosial, atau jabatan? Apakah ketiga hal itu memberikan menjamin kepastian hidup abadi? Ketiganya sama-sama tidak abadi. Menurut perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus, yang paling berharga adalah Kerajaan Surga. Bagai harta karun yang terpendam, maka Kerajaan Surga layak diperjuangkan. Bagaimana perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari? Tentu rela melakukan apa saja demi terwujudnya Kerajaan Surga di dunia.

Kalau ada orang yang berani menjual segala sesuatu yang dimilikinya demi harta terpendam, itu berarti kita diajak untuk berani melepaskan kelekatan pada segala milik kita yang sifatnya duniawi. Milik berarti harta benda maupun status yang kita miliki. Kalau terikat pada harta benda, sulit bagi kita dapat berbagi melalui berkat harta benda itu. Kalau kita terikat oleh status, mustahil kita mampu merendahkan diri dan melayani orang lain. Tanpa kesadaran dan kemauan untuk berbagi serta merendahkan diri, maka Kerajaan Surga tidak akan terwujud di bumi.

Marilah kita bertekad untuk mewujudkan Kerajaan Surga dengan cara belajar melepaskan keterikatan pada harta dan status sosial kita! Maksudnya, harta dan status sosial tidak dipakai untuk keegoisan diri, sebaliknya digunakan untuk membangun karakter pribadi yang rendah hati dan mau berbagi dengan sesama. Dengan demikian, setiap orang akan berperan aktif dalam menghadirkan Kerajaan Surga di dunia. [THIE]

– Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org  –

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.