Disesatkan, Diperiksa, dan Diperbaiki

– Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus –

Baca: Mazmur 119:145-176

Domba dikenal sebagai binatang yang dungu. Domba mudah hilang atau tersesat karena domba tidak bisa mengenali jalan ke kandang. Domba tidak sanggup melindungi dirinya sendiri, sehingga domba mudah diterkam oleh pemangsa. Domba sangat memerlukan pengarahan dan perlindungan gembala. Dalam Alkitab, relasi antara TUHAN dan bangsa Israel sering digambarkan sebagai relasi antara Gembala yang baik dan domba yang mudah tersesat. Dalam Mazmur 119:176, pemazmur menyebut dirinya tersesat seperti domba yang hilang. Banyaknya orang fasik (orang yang tidak mencari TUHAN) yang bermaksud jahat terhadap dirinya serta para lawan dan para pengkhianat yang mencoba mempengaruhinya (119:150, 155, 157) membuat pemazmur khawatir bahwa selama ini, ia telah disesatkan. Dalam kondisi seperti inilah, pemazmur memohon agar TUHAN mencarinya. Kata “mencari” berasal dari kata Ibrani Baqash yang berarti mencabut, menyelidiki, memeriksa. Pemazmur meminta agar TUHAN menyelidiki apakah kehidupan rohani yang telah dia jalani berkenan pada TUHAN atau tidak. Jika TUHAN tidak berkenan, dia berharap agar TUHAN membawa dirinya untuk kembali ke jalan yang benar.

Perjalanan hidup kekeristenan kita umumnya dipenuhi oleh berbagai kegiatan rohani, baik sebagai pribadi maupun dalam hidup berjemaat. Dalam semua yang kita lakukan, masihkah kita berada di jalan TUHAN, atau kita sudah tersesat di tengah semua kesibukan kekristenan kita? Dalam kerendahhatian, mintalah TUHAN menyelidiki hati dan hidup yang sudah Anda lewati! Jika jalan Anda salah, berserulah memohon agar TUHAN membawa Anda untuk kembali ke jalan yang benar. [R]

“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139 : 23 – 24

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.