Hal Memberi (1)

– Diambil dari bacaan AIR HIDUP RENUNGAN HARIAN, EDISI 11 Maret 2009 –

Baca: Amsal 11:1-31

“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” Amsal 11:24

Banyak orang tidak suka mendengar kata ‘memberi’ yang berarti harus berkorban atau membagikan apa yang kita punya kepada orang lain.  Kita lebih suka ‘menerima’ yaitu memperoleh sesuatu dari orang lain.  Itulah prinsip dunia! Dunia mengajarkan kepada kita bahwa kekuatan untuk memperoleh harta adalah dengan menghemat dan menerima.  Ini sangat bertolak belakang dengan prinsip Kerajaan Allah, yang justru orang yang diberkati adalah orang yang suka menabur atau memberi kepada orang lain.  Ada tertulis, “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6).
Memberi adalah sebuah kekuatan, tetapi sedikit orang Kristen memahami hal ini karena mereka belum mengalaminya.  Firman Tuhan unik, hanya dapat dipahami apabila dipraktekkan.  Bahkan Tuhan mengijinkan kita mengujiNya dalam hal memberi.  Tuhan ingin kita mengalami kebenaran firman itu seperti dikatakan, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” (Maleakhi 3:10).  Apabila kita memberi, kita pasti diberi!
Hal memberi itu sangat dahsyat kuasanya.  Apakah kita ingin diberkati secara menyeluruh? Maka kita juga harus memberi secara menyeluruh, artinya tidak memberi dalam area-area tertentu saja.  Kita harus memulainya dari memberi persepuluhan.  Persepuluhan adalah pemberian paling mendasar bagi setiap rang percaya, sebab persepuluhan adalah milik Tuhan.  Orang yang tidak setia membayar persepuluhan berarti sedang merampok milik Tuhan.  Kalau kita merampok manusia saja ada hukumannya apalagi merampok milik Allah! Persepuluhan adalah bentuk persembahan sulung dan kudus bagi Tuhan (baca Imamat 27:26-28).  Ketika kita memberikan persepuluhan bukan berarti hanya 10% itu milik Tuhan, sedangkan yang 90% adalah milik kita.  Sesungguhnya semua adalah milik Tuhan namun kita diberi kemampuan untuk mengelolanya.  Oleh karena itu kita harus mengelolanya dengan setia.  (Bersambung)