Makna Bekerja

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 7 April 2011

Baca: 1 Tesalonika 4:7-12
Ayat Mas: Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan … (Pengkhotbah 2:11)
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 14-16

Pak Lim, di usianya yang sudah 60-an, bekerja di sebuah hotel bintang lima di Singapura. Tugasnya memastikan puluhan engsel pintu di setiap kamar hotel itu berfungsi baik. Itu harus ia lakukan setiap hari. Padahal ada 600 kamar di situ! Dan, ketika engsel-engsel pintu di kamar ke-600 selesai dicek, ia harus kembali ke kamar pertama! Begitu terus-menerus.

Ketika ditanya, apa yang membuatnya tetap teliti dan tak bosan bekerja, ia mengaku telah menemukan makna di balik pekerjaannya yang tampak menjemukan. Bahwa setiap tamu hotel bintang lima itu pasti seorang kepala keluarga atau pimpinan perusahaan yang memiliki banyak staf. Andai terjadi kebakaran, dan salah satu engsel pintu tak berfungsi hingga tamu terkunci dan tewas di situ, maka kerugiannya sangat besar. Tak hanya bagi hotel, tetapi juga bagi keluarga, perusahaan, dan banyak karyawan yang hidupnya dipengaruhi oleh peran sang tamu. Jadi, Pak Lim tak sekadar bekerja memeriksa engsel, tapi menyelamatkan nyawa para kepala keluarga dan pemimpin perusahaan!

Mari cermati pekerjaan kita. Tak hanya apa yang tampak dari luar, melainkan makna yang mendasarinya hingga pekerjaan itu penting untuk dikerjakan. Orang yang tak mengerti makna pekerjaannya bisa merasa jemu dan sia-sia bekerja (Pengkhotbah 2:11). Akan tetapi, anak-anak Tuhan perlu memahami makna pekerjaannya. Pertama, Tuhan sendiri memanggil kita untuk bekerja-bekerja yang halal, bukan yang cemar (1 Tesalonika 4:7). Kedua, Tuhan mau kita menjadi berkat bagi sesama saudara, melalui pekerjaan kita (ayat 9). Ketiga, Tuhan rindu kita bersaksi bahwa Tuhan memelihara, karena dengan bekerja kita tak bergantung kepada orang lain (ayat 12) –AW

TEMUKAN NILAI KEKAL DALAM PEKERJAAN KITA AGAR SETIAP PEKERJAAN MENJADI BERMAKNA, TAK PERNAH SIA-SIA

3 Tanggapan

  1. Tuhan memanggil kita untuk bekerja-bekerja yang halal. Hendaknya kita menjadi berkat bagi sesama.
    Karena dengan bekerja kita tak bergantung kepada orang lain.
    Selamat bekerja agar kita dapat menjadi saluran berkat bagi sesama

  2. mari kita muliakan TUHAN melalui pekerjaan kita dengan hati yang tulus, walaupun mungkin di mata sebagian orang pekerjaan tsb kecil, tapi kita punya TUHAN YESUS, yang melihat hal kecil tsb sbg sesuatu yang BESAR.

  3. Pekerjaan yg kita kerjakan dengan penuh sukacita, seberat apapun pekerjaan tersebut, asalkan dikerjakan dengan halal (tdk bertentangan dgn Firman TUHAN) sama sekali tidak membebani.
    Sbb TUHAN YESUS sendiri juga bekerja hingga hari ini, maka kita pun juga harus bekerja.
    “BAPA-KU bekerja sampai sekarang, maka AKUpun bekerja juga.” (Yohanes 5:17).
    Adalah percuma menanti uluran tangan orang lain atau menunggu berkat jatuh dari langit tanpa berbuat apapun, melainkan sibuk dgn hal2 yg tdk berguna, seban ada tertulis : “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak …” (Amsal 6:6)
    Bahkan Paulus menantang, “… jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” (2 Tesalonika 3:10).

    Setiap pekerjaan yang dikerjakan dengan baik dan halal akan membawa berkat, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
    PUJI TUHAN ! AMIN !

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.