Ampunilah dan Lupakanlah

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 25 Mei 2012 –

Baca: Yesaya 43:22-28
Ayat Mas: “…Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.” (Yesaya 43:25)
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 131, 138-139, 143-145

Amy Charmichael, seorang wanita Irlandia yang melayani di India selama 55 tahun, termasuk penulis yang produktif. Dalam salah satu bukunya, If (1953), ia menulis: Jika aku berkata, “Ya, aku memaafkan perbuatanmu, tetapi tidak dapat melupakannya, ” seolah-olah Allah, yang dua kali sehari membasuh semua pasir di semua pantai di seluruh muka bumi ini, tidak dapat membasuh ingatan buruk semacam itu dari pikiranku, maka aku tidak tahu apa-apa tentang kasih Kalvari.

Kasih Kalvari menunjukkan pengampunan Tuhan yang luar biasa bagi manusia yang patut dibinasakan. Perhatikan teguran Tuhan melalui Yesaya: umat-Nya telah memberati Tuhan dengan dosa, menyusahi-Nya dengan kesalahan (ayat 24). Sangat adil jika mereka dibinasakan. Namun, Tuhan berkenan menghapus dosa mereka, dan tidak lagi mengingat-ingatnya (ayat 25). Bukankah Tuhan Maha Pengingat? Tak mungkin Dia lupa dengan pemberontakan mereka. Dia tidak “mengingat-ingat” menunjukkan bahwa Dia tidak akan mengungkit dosa-dosa itu untuk menentang dan menghakimi mereka.

Hal “mengampuni” kerap menjadi kendala bagi banyak orang. Ketika merasa disakiti, diperlakukan tidak adil, dirugikan, atau dikhianati, tak jarang kita menyimpan amarah terhadap orang yang menyakiti kita, bahkan dendam. Mungkin kita berkata bahwa kita bersedia memaafkan, tetapi hati kita tidak. Siapakah kita? Orang-orang yang patut dimurkai dan dibinasakan! Namun, Allah bersedia mengampuni kita dan melupakan dosa-dosa kita! Lebih hebatkah kita dari Allah sehingga kita tidak harus memaafkan sesama kita dan melupakan kesalahannya? Harapkanlah anugerah dan pertolongan-Nya, lalu ampunilah dan lupakanlah. –SAR

PENGAMPUNAN ALLAH YANG SEMPURNA MEMAMPUKAN SESEORANG MELAKUKAN HAL YANG SAMA TERHADAP SESAMANYA.

6 Tanggapan

  1. Kita semua tentu sudah tahu mengenai pengampunan yg diajarkan oleh Yesus… namun sejujurnya tepat seksli yg tertulis dlm renungan diatas.. kita berkata sudah mengampuni tetapi tidak bisa melupakan… memang roh penurut, tp daging penuh kelemahan… permohonanku… tolong saya ya Roh kudus untuk dapat melakukan kehendakMu dan menjadi sempurna sepertiMu. Amin.

  2. Aku mau pengampunan-Mu TUHAN YESUS..

  3. secara ideal dan yg tertulis di Alkitab memang demikian adanya. Tapi dimanakah keadilan itu? Bukankah lebih baik bila kita berbuat dosa dan kejahatan, setelah itu minta ampun ? bukankah akan diampuni juga? dengan kata lain, lebih enak jadi org yg berbuat dosa, krn ada pengampunan di sana? bagaimana dengan org yg menjadi korban ?

  4. Dalam dunia bisnis, sungguh sangat rentan terhadap upaya penipuan dari berbagai rekanan bisnis. Sungguh sangat hebat penderitaan kita, jika kita harus terpuruk karena ditipu oleh rekanan bisnis, apalagi teman seiman. Didalam bisnis yang kami jalani, kami ditipu oleh teman seiman sebesar hampir 400 juta. Kami sangat kecewa dan minta pertanggung jawaban dari yang bersangkutan, tetapi itulah iblis, yang selalu berkelit jika bersalah. Akhirnya saya bersepakat dengan TUHAN, bahwa saya harus mengampuni agar kesalahan saya pun diampuni. Sangat berat tapi HARUS saya lakukan..! Pengorbanan TUHAN jauh melibihi angka 400 juta. Puji nama Tuhan ! saya mengampuni dan saya tidak pernah mau mengingat-ingat lagi. Walaupun saya harus berjuang untuk mengembalikan uang tersebut ke Supplier dengan cara mengangsur.
    Dan Tuhan selalu MEMPAMPUKAN saya.
    Abaraham-CV Mulia Anugerah.

  5. tips untuk tidak sakit hati: jangan mau sakit hati

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.