Anugerah Allah atau Upah dari Allah?

– Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus –

Bacaan Alkitab hari ini: Roma 4:1-12

Pemberian Allah bukan lagi disebut sebagai anugerah bila kita harus membayar dengan perbuatan baik untuk mendapatkannya. Segala sesuatu yang kita dapat karena jerih lelah kita disebut sebagai upah, bukan anugerah.

Tidak mudah memahami tentang anugerah. Tidak mudah untuk menerima bahwa keselamatan—yaitu hidup kekal di sorga—adalah anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Pemahaman orang Kristen tentang anugerah Allah sering keliru. Alkitab mengatakan, “Jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.” (11:6). Anugerah Allah tidak perlu dibantu oleh perbuatan baik manusia. Sedikit saja perbuatan baik manusia diperhitungkan, maka “anugerah” itu bukan lagi anugerah, melainkan upah. Pengakuan bahwa “keselamatan diperoleh berdasarkan anugerah Allah di dalam Yesus Kristus” harus dilepaskan dari jasa baik dalam keselamatan. Jika kita memasukkan sedikit saja jasa baik kita, maka keselamatan bukanlah anugerah Allah, melainkan upah. “Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.” (Roma 4:4). Jika kita memasukkan sedikit unsur perbuatan baik manusia ke dalam anugerah Allah, maka keselamatan bukan lagi hadiah, melainkan hak.

Bersyukurlah karena keselamatan adalah semata-mata anugerah Allah. Tidak ada perbuatan baik yang Allah perhitungkan agar keselamatan itu pasti menjadi milik kita. Keselamatan tidak bisa diperoleh dengan usaha, melainkan hanya karena pemberian Allah yang tidak bersyarat. Sudahkah kita mengungkapkan rasa syukur atas keselamatan yang besar yang telah kita terima dengan menjadi orang Kristen yang efektif dipakai Tuhan?  [RAAL] 

Roma 11:6
“Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian,  maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.”