Renungan Harian Dari Billy Graham

“ . . . believing, ye rejoice with joy unspeakable . . . ” 1 Peter 1:8

Christ is the answer to sadness and discouragement. This is a world of thwarted hopes, broken dreams, and frustrated desires. G.K. Chesterton says, “Everywhere there is speed, noise and confusion, but nowhere deep happiness and quiet hearts.”

A Hollywood columnist wrote about a famous movie star, “The bright, carefree radiance has gone from her pretty face.” Optimism and cheerfulness are products of knowing Christ. If the heart has been attuned to God through faith in Christ, then its overflow will be joyous optimism and good cheer.

You will never be free from discouragement and despondency until you have been tuned to God. Christ is the wellspring of happiness. He is the fountainhead of joy. Here is the Christian’s secret of joy.

Prayer of the day:
By Your love I experience the delight of a quiet heart. Deep down is the joy that cannot be taken away. Lord, may I always keep my eyes on You, my source of joy.

Share

Doa Satu Menit

Tuhan Yesus,

kadang kala kami melihat diri kami seperti Adam dan Hawa,
yang bukannya menghargai semua yang telah Engkau
berikan untuk kebahagiaan dan kedamaian mereka,
melainkan memilih untuk melanggar perintahMu.

Kadang-kadang mata kami terlalu sering tertuju
kepada benda-benda yang terlalu mahal
dan tidak kami butuhkan, ataupun milik orang lain
yang membuat kami tergoda dan melanggar perintahMu.
Sadarkanlah kami ya Tuhan, agar senantiasa bersyukur
atas apa yang kami miliki dan berbagi
dengan mereka yang membutuhkan.

Hindari kami dari perasaan tidak puas
dan keinginan untuk memiliki lebih
dari yang kami butuhkan,
biarlah kami belajar untuk merasa cukup
dengan apa yang telah Engkau berikan,
dan bersyukur kepadaMu.

Buatlah kami ikut bergembira atas berkat
yang diterima orang lain, dan bukannya iri hati.
Semua yang kami butuhkan telah Engkau berikan
melalui kemurahan hatiMu setiap hari.
Terima kasih Tuhan.
Dalam namaMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa.

Amin.

Share

Berdasarkan kasih karunia

Baca: Yudas 1:3-4

Bagai musuh dalam selimut, begitulah keberadaan oknumoknum pengajar sesat yang menyelusup masuk ke dalam komunitas orang beriman. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang memutarbalikkan kebenaran tentang kasih karunia Tuhan agar dapat melakukan perbuatan dosa. Mereka berkata bahwa orang yang telah menerima kasih karunia Tuhan dapat melakukan apa saja yang mereka sukai. Meski perbuatan dosa sekalipun. Dan mereka tidak perlu takut akan hukuman Allah.

Masalahnya umat tampaknya tak menyadari betapa berbahayanya mereka. Sebab itulah Yudas, yang semula ingin menulis surat yang berisi pengajaran tentang keselamatan, kemudian jadi menulis tentang pengajaran sesat. Surat Yudas ini menjadi penting karena pengajaran sesat memang harus dilawan. Jika tidak, orang yang lemah iman bisa tersandung. Bila sudah terpengaruh kesesatan itu, umat akan jadi susah memahami bahwa iman yang benar harus diikuti dengan tindak tanduk dan perbuatan yang benar pula. Maka sesatlah pengajaran yang mengatakan bahwa kasih karunia Allah membebaskan orang untuk melakukan segala sesuatu, apa pun bentuknya. Ini kasih karunia murahan namanya! Artinya kasih karunia tanpa pertobatan. Seolah-olah kasih karunia justru merupakan surat izin untuk berbuat dosa. Padahal bukan demikian! Terlebih lagi, sikap hidup demikian sesungguhnya merupakan penyangkalan terhadap Tuhan Yesus!

Pengajaran yang benar adalah, kasih karunia Allah justru memberi kuasa kepada orang percaya untuk melakukan apa yang benar, yang sesuai dengan kehendak Allah. Paulus pun pernah mengatakan bahwa orang yang tidak menunjukkan pertobatan dengan terus melakukan dosa sesungguhnya bukanlah warga Kerajaan Allah (ayat 1 Kor. 6:9-11; Gal. 5:19-21).

Bagaimana pemahaman kita sendiri tentang kasih karunia? Kiranya kasih karunia Allah menolong kita untuk bertumbuh dalam pemahaman iman yang benar, sehingga melaluinya kita tahu bagaimana kita harus hidup.

Dikutip dari Santapan Harian. Hak Cipta : Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat diperoleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph:3442461-2; 3519742-3; Fax: 344972; email:ppa@ppa.or.id. Informasi lengkap : PPA di: http://www.ppa.or.id

Share